...:::Lionkhan DK9 Berbudidaya untuk menghargai para pembaca:::...

Senin, 03 November 2014

Unsur Kimia

 Kimia
A. Gas Mulia
            Gas mulia didalam system priodik unsure terdapat pada golongan VIII A agau golongan 0 (nol) atau golongan 18 yang terdiri atas xenon (Xe), helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr) dan reaktif (setabil) atau insert yang ditemukan oleh Lord Ralegih dan William Ramsey 


A. Sifat – sifat Gas Mulia
                 Kesetabilan gas mulia didukung oleh berbagai factor yaitu:
·         Kofigurasi gas mulia
·         Energi ionisasi
·         Afinias elektroan
Unsur
Lambang
Nomor atom
E-ionisasi (kj mol -1)
Jari – jari atom (A0)
Titik leleh (k)

Titik lebur
k
Di udara
(% volum)
Heluim
Neon
Argon
Krypton
Xenon
radon
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn
2
8
18
36
54
86
2379
2087
1527
1357
1177
1043
1,40
1,54
1,88
2,02
2,16
-
1
25
84
116
161
202
4
27
87
121
166
211
5,2x 10-4
1,8 x 10-3
0,93
1,1 x 10-4
8,7 x 10-6
sedikit
B. Sifat Atomik Gas Mulia
                 Terliah adanya suatu keterarturan sifat unsure – unsure gas mulia mulai dari Hehingga Rn, yang meliputi:
1. Jari – jari Atom
                 Jari – jari atom dari He, Kp, Rn semakin bertambah karena bertambahnya jumlah kulit electron
2. Energi Ionisasi
                 Energi ionisasi dari He, Kp, Rn semakin berkembang hal ini terjadi karena penambahan jari – jari atom menyebabkan gaya tari menarik anatar inti dengan electron valensi semakin lemah, sehingga untuk melepas electron  tersebut dibutuhkan energy yang semakin kecil.
3. Kelektronegafan
                 Unsur – unsure He, Ne, Ar, tidak memiliki keelektronogatifan semakin berkembang. Hal ini berarti bahwa kemampuan melepas electron untuk membentuk suatu ikatan dengan atom lain semakin bertambah.
4. Tingkat Oksidasi
                 Tingkat oksidasi He, Ne, Ar, adalah nol sdangkan Kr, Xe, dan Rn memiliki beberapa tingkat oksidasi tingkat oksidasi mengambarkan jumklah elekton yang dilepas atau diserap agar diproleh gaar diproleh konfigurasi electron gas mulia yang stabil.

TABEL UNSUR – UNSUR GAS MULIA (*) DI UDARA KERING
Unsur
Lanbang
Persentasi (Volum)
Nitrogen
Oksigen
Argon*
Karbondioksida
Neon*
Helium
Metana
Krypton
Hydrogen
Nitrogen oksida
xenon
N2
O2
Ar
CO2
Ne
He
Ch4
Kr
H2
No2
Xe
78,084
20,948
0,934
0,914
0,0182
0,00052
0,0002
0,00011
0,00005
0,00005
0,00008

B. Halogen
               Halogen adalah kelompok unser yang terdapat pada golongan VIIA dlam system priodik unsure. Holagen merupakan unsure yang sangat reaktif. Unsur – unsure Holagen meliputi Florin(F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin(I), Astatin(At). Astatin merupakan pembebtuk garam.
A. Sifat – sifat halogen
               Beberapa sifat fisis unsure holagen dan perubahannya dalam suatu golongan yang perlu diperhatikan.
·         Konfigurasi elektronya mempunya electron valensina ns2np5 yang yang berarti halogen mempunyai sebuah electron yang belum berpasangan.
·         Titik didih dan titik beku yang semakin tinggi.
·         Energi iononisasinya yang tinggi yang mengakibatkan unsure halogen sukar melepas elekronnya untuk enjadi ion positif
·         Afinitas electron yang tinggi membuat halogen mudah menangkap electron
·         Energi disosasi ikatan x-x dalam 1 golongan dari atas kebawah menunjukan perubahan yang cenderung semakin kecil.
B. Sifat Anomik Halogen
·         Jari – jari antom
Tarik menarik anaar inti ataom dengan electron dikulit terluar semakin lema, jika   jari – jari atomnya bertambah.
·         Energi Ionisasi
Jika energy ionisasinya berkurang, maka melepas elekton valensinya dibutuhkan energy yang semakin kecil.
·         Keelektrogottifan
Jika Keelektrogottifan berkrang, terjadi penurunan kemampuan atom untuk menarik electron dari atom lain.
·         Afinitas electron
Jika afinitas berkurang maka, electron – elektronnya yang letaknya saling berdekatan ketia menyerap electron dari atom lain terjadi tolak menolak yang lebh kuat terhadap electron.

·         Tingkat Oksidasi
Umumnya unsure – unsure halogen memiliki lebih dari satu tingkatan oksidasi, kecuali Fluorin dengan hanya dua macam tingkat oksidasi yaitu 0 dan 1
  

C. GOLONGAN VII B
Unsur-unsur golonagn VII B
           1. Mangan (Mn)
Mangan adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25 dan memiliki symbol Mn. Mangn ditemukan oleh Johann Gahn pada tahun 1774 di Swedia. Logam mangan berwarna putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan sangat rapuh tetapi mudah teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat paramagnetic. Hal ini dapat dilihat dari obital d yang terisi penuh pada konfigurasi electron. Mangan mempunyai isotop stabil yaitu 55Mn
 2. Teknesium (Tc)
Teknesium adalah suatu unsur kimia dalam table periodik yamg mempunyai lambang Tc dan nomor atom 43. Teknesium ditemukan oleh Carlo Perrier dan Emillo Segre tahun 1937 di Italia. Logam teknesium berwarna putih keabu-abuan. Isotop yamg paling stabil adalah 69Tc dengan waktu paruh 2.2 x 105 tahun
 3. Renium(Re)
Renium adalah suatu unsur kimia dalam table periodic yang mempunyai lambang Re dan nomor atom 75. Renium pertama kali ditemukan oleh Walter Noddack, Ida Tacked an Otto Berg tahun 1925. renium merupakan logam transisi yang berbentuk padat dan berwarna putih keabuan. Renium mempunyai daya rentang dan elastisitas tinngi. Campuran renium-molybdenum adalah sangat superkonduktif pada suhu 10K.
 4. Bohrium (Bh)
Bohrium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki lambing Bh dan nomer atom 107. bohrium berwujud padat pada suhu 298 K dan kemungkinan berwarna putih silver atau keabu-abuan. Bohrium ditemukan oleh ilmuwan soviet di “Joint Institute for Nuclear Research” di Dubna, Soviet (Rusia) pada tahun 1976. Pada tahun 1975 ilmuwan Soviet di Dubna melakukan sintesis elemen 107 yang hanya dapat bertahan selam 2/1000detik. Kemudian para fisikawan di “Heavy Ion Research Laboratiry” di Darmstadt, Jerman Timur menginformasikan penemuannya dengan mensintesis dan mengidentifikasi 6 nuklei dari elemen tersebut. Pada Agustus 1997 the International Union of Pure and Applied Chemistry mengumumkan pemberian nama untuk elemen tersebut adalah Bohrium untuk menghormati fisikawan Denmark yaitu Niels Bohr. Sebelum dinamakan unnilsentium dari bahasa latin “one zero seven

D. Partikel Radio Aktif 

 A.     Sinar Radioaktif
Sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif memiliki sifat-sifat:
1. dapat menembus lempeng logam tipis;
2. dapat menghitamkan pelat film;
3. dalam medan magnet terurai menjadi tiga berkas sinar.
Pada tahun 1898 Paul Ulrich Villard menemukan sinar radioaktif yang tidak dipengaruhi oleh medan magnet yaitu sinar gamma ( ). Setahun kemudian Ernest Rutherford berhasil menemukan dua sinar radioaktif yang lain, yaitu sinar alfa ( ) dan sinar beta (β).
1. Sinar Alfa
Sinar alfa merupakan inti helium (He) dan diberi lambang  atau     sinar  memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. bermuatan positif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif;
b. daya tembusnya kecil ( < β < );
c. daya ionisasi besar ( > β>  ).
2. Sinar Beta (β)
Sinar beta merupakan pancaran elektron dengan kecepatan tinggi dan diberi lambang  atau   .
 Sinar beta memiliki sifat-sifat:
a. bermuatan negatif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke kutub positif;
b. daya tembusnya lebih besar dari
c. daya ionisasinya lebih kecil dari
3. Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang pendek
Sinar γ memiliki sifat-sifat:
  • Tidak bermuatan listrik, sehingga tidak dipengaruhi medan listrik;
  • Daya tembusnya lebih besar dari α dan β ;
  • Daya ionisasi lebih kecil dari α dan β .
Setelah penemuan keradioaktifan ini, terbukti bahwa dengan reaksi inti suatu unsur dapat berubah menjadi unsur lain. Bila unsur-unsur radioaktif memancarkan sinar  atau β maka akan berubah menjadi unsur lain.
  • Bila unsur radioaktif memancarkan sinar  , akan menghasilkan unsur baru dengan nomor atom berkurang dua dan nomor massa berkurang empat
Contoh:
  • Bila unsur radioaktif memancarkan sinar β , akan menghasilkan unsure baru dengan nomor atom bertambah satu dan nomor massa tetap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar